Saturday, July 26, 2014

      


 Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani



Hadis merupakan salah satu rujukan sumber hukum Islam di samping kitab suci Al-Qur'an. Di dalam hadis Nabi Muhammad SAW itulah terkandung jawapan dan penyelesaian  masalah yang dihadapi oleh umat di berbagai bidang dan cabang kehidupan. Berbicara tentang ilmu hadis, umat Islam tidak akan melupakan jasa seorang tokoh penting iaitu Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, atau yang lebih dikenal dengan Syeikh Al-Albani. Ia merupakan salah satu tokoh pembaharu Islam abad ini.

Karya dan jasa-jasanya cukup banyak dan sangat membantu umat Islam terutama dalam menghidupkan kembali ilmu hadis. Ia gemar meneliti hadis-hadis lemah dan palsu serta meneliti derajat hadits. 
Nama penuh beliau Abu Abdirrahman Muhammad Nashiruddin bin Nuh al-Albani. Dilahirkan pada tahun 1333 H di kota Ashqadar, ibu kota Albania. Beliau dibesarkan di tengah keluarga sederhana, namun sangat kaya ilmu. Ayah al-Albani bernama Al Haj Nuh adalah lulusan lembaga pendidikan ilmu-ilmu syari'at di ibukota negara dinasti Utsmaniyah (kini Istambul).

Ketika Raja Ahmad Zagha naik tahta di Albania dan mengubah sistem pemerintahan menjadi pemerintah sekuler, Syeikh Nuh amat mengkhawatirkan dirinya dan diri keluarganya. Akhirnya ia memutuskan untuk berhijrah ke Syam dalam rangka menyelamatkan agamanya dan karena takut terkena fitnah.  Beliau sekeluarga berhijrah  ke Damaskus. Setiba di Damaskus, Syeikh al-Albani sejak kecil lagi  mempelajari bahasa Arab. Beliau belajar di  madrasah yang dikelola oleh Jum'iyah al-Is'af al-Khairiyah.  akhir sekali  lulus dengan jayanya di tingkat Ibtida'iyah.

Selanjutnya, ia meneruskan pelajarannya dengan berbagai  syeikh-syeikh terkenal pada masa itu. Ia mempelajari Al-Qur'an dari ayahnya sampai selesai, disamping juga mempelajari   fiqh madzab Hanafi. Al-Albani juga mempelajari memperbaiki jam dari ayahnya sampai betul-betul mahir. itulah perkerjaan awal beliau. beliau bermula seawal umur 20 tahun,   Al-Albani mulai menekuni dirinya  pada ilmu hadis secara serius. Minat beliau mengenai komentar dan  pembahasan-pembahasan yang ada dalam majalah al-Manar, sebuah majalah yang diterbitkan oleh Syeikh Muhammad Rasyid Ridha. Tulisan-tulisan Syeikh ini, sangat memukau hati beliau.

Kegiatan pertama di bidang ini ialah menyalin sebuah kitab berjudul Al-Mughni 'an Hamli al-Asfar fi Takhrij ma fi al-Ishabah min al-Akhbar, karya al-Iraqi, berupa takhrij terhadap hadits-hadits yang terdapat pada Ihya' Ulumuddin-nya Al-Ghazali. Awalnya kegiatan Al-Albani dalam bidang hadits ini ditentang oleh ayahnya. Ia mengomentarinya begini, ''Sesungguhnya ilmu hadis adalah pekerjaan orang-orang tak ada kerja.'' Sebaliknya  Syeikh al-Albani semakin cinta terhadap dunia hadis. Pada perkembangan berikutnya, Al-Albani tidak memiliki cukup sumber kewangan untuk membeli kitab-kitab yang diperlukan beliau, beliau menmanfaatkan pengunaan sumber dari Perpustakaan adh-Dhahiriyah di Damaskus. Di samping juga meminjam buku-buku dari beberapa perpustakaan lain.
 
kesibukan rutinnya mentelaah sumber hadis hingga beliau terpaksa menutup kios memperbaiki jamnya. Al-Albani sudah biasa berlama-lama dalam perpustakaan adh-Dhahiriyah, sehingga setiap harinya mencapai 12 jam. Tidak pernah istirahat dari mentelaah kitab-kitab hadits, kecuali jika waktu solat tiba. Untuk makan, seringkali hanya sedikit makanan yang dibawanya ke perpustakaan. Akhirnya ketua perpustakaan memberikan satu sudut khusus di perpustakaan untuknya.  akhir sekali beliau di beri hak untuk memegang kunci perpustakaan tersebut.  Al-Albani diberi hak untuk menjaga pepustakaan tersebut. 

Syeikh Al-Albani pernah dua kali disumbat dalam penjara. Kali pertama selama   sebulan dan kali kedua selama 6 bulan.   kerana gigihnya beliau berdakwah kepada sunnah dan memerangi bid'ah sehinggakan ada orang-orang yang dengki kepadanya lalu menebarkan fitnah.

Pengalaman mengajar ketika menjadi pengajar di Jami'ah Islamiyah (Universitas Islam Madinah) selama 3 tahun. Dari tahun 1381-1383 H, ia mengajar tentang hadits dan ilmu-ilmu hadis. Setelah itu ia pindah ke Yordania. Pada tahun 1388 H, Pejabat Pendidikan meminta kepada Syeikh Al-Albani untuk menjadi ketua jurusan Dirasah Islamiyah pada Fakulti Pasca Sarjana di sebuah Perguruan Tinggi di Kerajaan Yordania.

Tetapi keadaan masa itu tidak memungkinkan beliau memenuhi permintaan itu. Pada tahun 1395-1398 H ia kembali ke Madinah untuk bertugas sebagai anggota Majlis Tinggi Jam'iyah Islamiyah di sana. Di negeri itu pula, Al-Albani mendapat penghargaan tertinggi dari kerajaan Saudi Arabia berupa King Faisal Fundation pada 14 Dzulkaidah 1419 H. Sebelum Meninggal, Syeikh Al-Albani berwasiat agar perpustakaan pribadinya, baik berupa buku-buku yang sudah dicetak, buku-buku hasil foto kopi, manuskrip-manuskrip (yang ditulis olehnya ataupun orang lain) seluruhnya diserahkan kepada pihak Perpustakaan Jami'ah. Ia wafat pada hari Jum'at malam Sabtu   1hb Oktober 1999 di Yordania.

Karya-karya beliau amat banyak sekali, ada yang sudah dicetak, ada yang masih berupa manuskrip dan ada yang mafqud (hilang). Jumlahnya sekitar 218 judul. Karya yang terkenal antara lain :
  1. Dabuz-Zifaf fi As-Sunnah al-Muthahharah
  2. Al-Ajwibah an-Nafi'ah 'ala as'ilah masjid al-Jami'ah
  3. Silisilah al-Ahadits ash Shahihah
  4. Silisilah al-Ahadits adh-Dha'ifah wal Maudhu'ah
  5. At-Tawasul wa anwa'uhu
  6. Ahkam Al-Jana'iz wabida'uha.

No comments:

Post a Comment